memory: sebuah pengalaman kecil


Layaknya angin yang terus berhembus, dan bumi yang terus berputar, waktu kini seakan terus belari dan seringkali meninggalkan orang-orang yang hanya berjalan atau duduk manis di pangkuan. Dan tentu saja,  diantara semuanya, seperti kata pepatah, pengalaman adalah guru terbaik. Dan entah karena apa, tiba-tiba saya ingin menuliskan beberapa pengalaman (mungkin nanti saya tulis berseri, kayak sinetron ajah..LOL), hmm..yah mungkin saja bisa jadi pengingat diri sendiri.

Teringat pengalaman Maret lalu (yah, memang sudah agak lama, dan saya baru menulisnya sekarang), saya sudah berencana menghabiskan akhir pekan di rumah bahkan apa saja yang ingin saya lakukan, nanti apa yang ingin saya makan ketika di rumah sepertinya sudah tersusun rapi di otak, mungkin terlihat lebay, tapi  yah kalian tahu kan  sebagai seorang perantau, liburan akhir pekan di rumah seringkali terasa seperti obat rindu mujarab yang tak bisa dibeli di apotek manapun . 

Dan tepat satu hari sebelum pulang, seorang kawan lama menelpon, mengabarkan keinginannya untuk mengundang saya di acara ulang tahun sebuh NGO (Non Govermental Organization), yang juga merupakan organisasi anak yang sudah bertahun-tahun saya ikuti, dan sekarang sudah saya tinggalkan juga karena saya hidup di rantau. Beliau mengatakan mengundang beberapa (yah sebut saja alumni) dari organisasi tersebut, termasuk saya untuk sharing pengalaman. Ketika saya bertanya temanya tentang apa, beliau pun dengan mantap menjawab 'kisah sukses para mantan anggota NGO'. Entah berapa lama saya menimbang-nimbang, di pikiran saya, kalo untuk sharing pengalaman sih tentu saya banyak, tapi kalau tentang kesuksesan?? Sepertinya ingin menertawakan diri sendiri, emangnya kesuksesan apa yang sudah saya dapatkan? Bahkan sekarang bekerja belum, dan tinggal di rantau pun masih sering menyusahkan orang tua.

Tapi setelah banyak pertimbangan, dan tentu saja motivasi dari teman saya, jadilah saya berangkat ke Semarang. Saya pikir-pikir juga, sekali mendayung beberapa sungai bisa terlampaui, sambil liburan gratis, bisa dapat pula pengalaman (meskipun awalnya  ada sedikit complain juga dari mama sih karena dari 3 hari liburan, 2 hari saya harus di Semarang untuk kegiatan ini)

Dan hari pertama di Semarang, di hotel Ibis, setelah sesi perkenalan, ternyata langsung sesi sharing dari para 'alumni'. Rasanya menyenangkan sekali bisa mendengar cerita kawan-kawan senior yang kini sudah mendapatkan kesuksesan mereka, ada yang jadi guru, jadi dokter, jadi wartawan, jadi dosen,dan adapula yang jadi pegawai LSM yang suka membela anak-anak yang tertindas. They are look so great, aren't they?? So, how about me? Dari 7 yang sharing, saya mendapatkan kesempatan terakhir.

Berdiri di atas mini stage, di depan puluhan peserta yang rata-rata berusia 12 hingga 17 tahunan dari beberapa daerah , bapak-bapak pendamping dan juga beberapa wartawan rasanya saya seperti seorang motivator sungguhan (tapi setelah acara ditutup,tentu saja saya tidak akan mengatakan " jangan kemana2, tetap di Ratna Golden Ways " LOL). 

dokumentasi pribadi 
Ya, seperti yang saya katakan tadi, karena saya rasa belum memiliki kisah sukses, jadilah saya bercerita tentang pengalaman sendiri, gimana saya  ketika ikut-ikut organisasi dari jaman SD yang benar-benar membuat saya belajar menjadi orang yang (mungkin) lebih percaya diri dan tentu saja karena saya belum bekerja juga, jadinya saya memposisikan diri sebagai salah satu mahasiswi PTK (perguruan Tinggi Kedinasan_red), ya ini sebagai motivasi aja sih buat adek-adek, bahwa sekarang kuliah bukanlah 'suatu barang mewah' yang sulit untuk didapatkan, banyak kuliah-kuliah yang menyediakan beasiswa bahkan tidak sedikit pula yang benar-benar gratis (misal di PTK tempat saya sekarang berkuliah).

Yang jelas, sekarang bukan saatnya  untuk mengatakan saya tidak bisa karena saya tidak mampu, tetapi saya bisa karena berusaha. Selama kita mau berusaha, pantang menyerah, dan tentu saja berdoa maka tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Man jadda wajada :)


Komentar

Postingan Populer